Keuntungan Menempuh Pendidikan ke Luar Negeri
Studi
di lembaga pendidikan tinggi luar negeri yang berkwalitas diyakini
menawarkan kelebihan yang tak diperoleh dibandingkan jika seseorang
menempuh pendidikan tinggi di negeri sendiri. Beberapa kelebihan itu
antaranya adalah atmosfir pendidikan internasional dengan sarana dan
prasarana dan metode pembelajaran yang lebih maju dan modern. Selain
itu, kesempatan untuk memperluas jaringan (network) serta
pengalaman lain berkaitan dengan kultur dan budaya negeri di mana studi
di tempuh akan membentuk wawasan dan cakrawala berfikir yang lebih
dibanding jika seseorang hanya berkutat di negeri sendiri. Beberapa
kelebihan itu membuat studi di luar negeri menjadi menarik karena
dipercaya mampu meningkatkan nilai jual seseorang di dalam pasar kerja
maupun dunia kerja yang persaingan di dalamnya semakin lama semakin
ketat.
- Peluang mengenal masyarakat internasional yang multicultural dan menyenangkan
- Peluang berkenalan dgn pelajar dari manca negara
- Peluang untuk memperoleh masa depan yang bertaraf international.
- Pengalaman dan wawasan yg di peroleh merupakan investasi yang tak ternilai harganya.
- Izin bekerja paruh waktu hingga yang dapat membantu meringankan biaya hidup.
- Melatih diri untuk menjadi lebih bertanggung jawab, disiplin dan mandiri.
- Kesempatan berkarir di luar negeri setelah lulus.
- Kesempatan memperoleh kewarganegaraan di luar negeri.
Menempuh
pendidikan di luar negeri masih banyak yang menganggap sebagai
kesempatan mewah dan eksklusif. Itu karena biaya hidup maupun biaya
pendidikan di manca negara memerlukan dana yang tak kecil. Tetapi
pendapat itu tidak seluruhnya benar. Banyak jalan untuk melanjutkan
pendidikan di luar negeri.
Mengitung Biaya Pendidikan ke Luar Negeri
Selama
ini banyak yang belum tertarik untuk melanjutkan pendidikan di luar
negeri. Itu karena persepsi yang muncul jika berbicara mengenai
pendidikan luar negeri adalah biayanya mahal. Kata mahal tersebut yang
tersangkut di pikiran orang, sehingga banyak yang tidak berminat
melanjutkan pendidikan di luar negeri. Ketika beberapa lembaga
konsultasi pendidikan luar negeri mensosialisasikan mengenai pendidikan
luar negeri tidak semuanya mahal, maka sekarang peminat pendidikan luar
negeri terus bertambah. Salah satu cara yang lebih hemat jika ingin
melanjutkan pendidikan di luar negeri yaitu dengan mengikuti sistem
global education. Menurut salah satu sumber, dengan sistem tersebut
orang akan bisa menyelesaikan pendidikan di universitas ternama dunia
dengan biaya yang lebih murah. Sistem tersebut memungkinkan orang pada
tahap awal kuliah, mengikuti kuliah di universitas di Asia yang
mempunyai jaring-an global education. Selanjutnya orang tersebut hanya
tinggal transfer ke universitas ternama di Amerika
yang menjadi jaring-an universitas tempatnya belajar. Dengan demikian,
bisa lebih hemat untuk mendapatkan sertifikat pendidikan universitas
ternama di Amerika.
Senada
dengan itu, sumber lainnya mengatakan masalah biaya pendidikan di luar
negeri tidak selamanya mahal. Itu tergantung universitas mana yang akan
dipilih oleh calon siswa atau mahasiswa. Murah belum tentu tidak
berkualitas. Di luar negeri banyak juga sekolah dan universitas yang
berkualitas, tapi biaya pendidikannya murah. Seperti ke China, ada yang
biaya pendi-dikannya cuma Rp 17 juta setahun. Itu sudah termasuk dengan
biaya asrama. Itu jauh lebih murah dibandingkan beberapa universitas di
Indonesia.
Salah satu pertimbangan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri adalah persoalan biaya hidup. Biaya hidup yang sa-ngat tinggi membuat orang enggan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Jika berhitung biaya hidup mahasiswa di luar negeri, tidak sepenuhnya tinggi. Itu semua tergantung mahasiswa bersangkutan. Di beberapa universitas ternama di luar negeri memberikan fasilitas tambahan berupa tempat tinggal gratis, baik dalam bentuk asrama maupun apartemen. Dengan demikian akan menghemat biaya, dan tidak perlu lagi membayar uang penginapan. Mahasiswa juga diperbolehkan bekerja di tempat kuliahnya kampus. Sebenarnya kalau kita mau berusaha, persoalan biaya hidup bukanlah masalah utama. Yang sulit itu apabila kita takut melangkah, biaya hidup di luar negeri akan tinggi kalau mahasiswa tersebut bergaya hidup mewah, dengan keluar masuk rumah makan tanpa mempertimbangkan biaya. Kalau kita bisa belanja sendiri, memasak sendiri dan bergaya hidup mandiri, tentu biaya hidup bisa lebih murah. Sebagai perkiraan uang $40 sudah bisa dipakai makan selama dua minggu.
Mengikuti Program Beasiswa
Jika masih bermasalah dengan biaya pendidikan, kita bisa menempuh jalur lain dengan mengikuti program beasiswa. Dengan program beasiswa, maka sebagian atau seluruh biaya pendidikan akan ditanggung oleh pihak sekolah atau universitas tempat kita belajar. Ini tentu jauh lebih hemat, karena kita tinggal memilkirkan biaya hidup. Dengan demikian kita bisa lebih fokus saat belajar. Akan tetapi untuk mendapatkan beasiswa tidaklah semudah jika kita menempuh jalur umum. Tentu harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan oleh instusi sekolah atau universitas ma-sing-masing. Cara mendapatkan informasi beasiswa bisa didapatkan melalui informasi di internet. Kemudian kita masuk ke halaman pendaftaran dan bantuan keuangan. Disitu terdapat bermacam-macam beasiswa dengan persyarakatannya masing-masing. Kita tinggal isi formulir, nanti pihak universitas yang dimaksud akan menghubungi kita, jika memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Tahapan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan luar negeri tidaklah berbelit. Mahasiswa harus memenuhi syarat lulus TOEFL atau IELTS, kemudian mengikuti tes dan diakhiri dengan wawancara. Salah satu pertimbangan pihak universitas untuk memberikan beasiswa, terang Hana adalah dengan melihat prestasinya di masa lampau, baik prestasi di bidang pendidikan maupun sosial. Beberapa universitas luar negeri juga mengharuskan calon mahasiswa menuliskan apa visi-nya di masa depan setelah lulus. Itu juga menentukan calon mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa atau tidak.
Syarat Melanjutkan Pendidikan Keluar Negeri
Salah satu syarat utama untuk bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri adalah harus lulus TOEFL atau IELTS. Masing-masing sekolah atau universitas luar negeri memiliki standar masing-masing dalam hal nilai TOEFL atau IELTS.
Untuk kuliah di negara Eropa dan Amerika, calon siswa dan mahasiswa
harus bisa lulus TOEFL Internasional. Sedangkan selama ini masih banyak
yang belum mengetahui kalau tes TOEFL yang ada di beberapa tempat kursus
bukanlah TOEFL Internasional, tetapi TOEFL intitusional. TOEFL
Institusional yang selama ini banyak dikenal orang, hanya bisa digunakan
jika calon siswa atau mahasiswa ingin melanjutkan pendidikan hanya di
wilayah Asia saja. Sedangkan untuk negara Australia dan Inggris, syarat utamanya bukanlah tes TOEFL. Menurut salah seorang sumber, animo masyarakat sekarang untuk melanjutkan pendidikan ke Australia cukup besar. Ini terbukti dimana jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan di negeri kanguru terus meningkat tiap tahun.
Kuliah Universitas Luar Negeri Gratis
Dulu, menikmati kualitas pendidikan di luar negeri seperti Amerika hanya mimpi. Kini, berkat kemajuan teknologi, segalanya menjadi mungkin. Anda tentu penasaran bagaimana isi dan metode belajar di perguruan tinggi ternama seperti Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), atau Yale University. Kini, tuntaskan penasaran Anda kapan saja dan di mana saja melalui internet. Semua mungkin karena beberapa perguruan tinggi di Amerika menyediakan kursus online gratis dengan menggunakan istilah Open Course Ware. Sistem ini memungkinkan semua orang di dunia mengunduh bahan-bahan kuliah perguruan tinggi top dunia seperti Harvard University. Hal menarik dari Open Course Ware ini, semua orang di dunia dapat belajar tanpa mengenal batas waktu dan wilayah. Artinya, selama terhubung dengan internet, Anda dapat terus belajar. Apalagi kini banyak lokasi yang memiliki akses free hotspot Wifi atau akses internet gratis.
0 komentar: